Memasang Motherboard ke dalam Casing
Sangat penting untuk memastikan memegang board tersebut dengan hati-hati pada bagian tepinya. Langkah-langkah berikut merangkum proses instalasi motherboard:
Langkah 1
Posisikan lubang pada motherboard dan lubang yang terdapat pada case. Pegang board di atas case untuk agar  lubang pada case dan motherboard terlihat sejajar. Slot kartu tambahan menjadi penanda yang baik mengenai pemasangan board yang tepat.
Langkah 2
Masukkan spacer (pengatur jarak) yang disertakan dengan motherboard hati-hati ke dalam lubang pada case atau lempengan mount.
Langkah 3
Pasang pemegang/dudukan plastik ke dalam lubang pada motherboard yang segaris dengan lubang, lubang yang sangat panjang dan berbentuk seperti kunci sehingga user dapat menyelipkan sesuatu ke dalamnya. Beberapa case tidak memiliki eyelet (lubang) namun lebih menggunakan sekrup spacer (penjarak) metal untuk memegang motherboard pada tempatnya.
Langkah 4
Dengan hati-hati masukkan board ke dalam case, letakkan sehingga menduduki spacer dan setiap spacer segaris dengan lubang yang ada pada motherboard.

Langkah 5
Periksa sekrup yang akan digunakan. Biasakan untuk memasukkan pembersih plastik (plastic washer) pada setiap sekrup sebelum dipasang. Hal ini akan menghindari sekrup logam terpasang melebihi putarannya dan nantinya dapat merusak atau memotong bagian sirkuit di sekitar lubang.
Langkah 6
Kencangkan board pada case, pertama dengan tangan, dan kemudian dengan obeng. Sekrup hanya perlu cukup kencang agar board tidak bergoyang di dalam case.
Langkah 7
Periksa pekerjaan dan yakinkan segalanya berada pada posisi yang benar. Dalam hal ini periksa hal berikut:
    • Bagian belakang motherboard tidak menyentuh bagian apapun pada case.
    • Semua slot dan konektor terpasang sempurna dengan lubang pada bagian belakang case.
    • Board terpasang dengan aman pada tempatnya.
    • Ketika ditekan pada sisi manapun, board tidak bergoyang.

Langkah yang disebutkan di atas sangat umum. Beberapa case memiliki fitur tambahan. Setelah cukup terbiasa dengan merakit PC, beberapa langkah-langkah dapat digabungkan atau dilewati.

Memasang LED, pengunci, dan speaker
Light Emitting Diodes (LED), atau lampu status, adalah indikator yang sangat berguna untuk mengetahui apakah komponen di dalam komputer menyala atau bekerja.Menghubungkan LED umumnya adalah langkah yang dilakukan setelah motherboard telah terpasang dengan baik. LED yang dapat dipasang adalah untuk power, turbo, dan hard drive. Daftar berikut memberikan beberapa tip penting ketika menyambung:



  • Turbo
Saat ini turbo adalah salah satu item yang sudah jarang ditemukan, baik LED turbo maupun tombol turbo, dan kebanyakan case komputer baru tidak menyertakannya. Bila suatu case memiliki fungsi ini, LED dapat dihubungkan dengan menyambungkannya dengan pin yang tepat. Langkah ini dapat dilewati. Kadangkala LED turbo terhubung dengan komponen yang berbeda, seperti adapter SCSI, apabila berfungsi sebagai lampu aktivitas drive SCSI.
  • LED Power
Pada sistem yang lebih lama, LED power dapat ditemukan tergabung dengan switch pengunci sebagai salah satu colokan 5 pin. Periksa label pada motherboard untuk konektor yang tepat. Untuk menyambungkan LED, sambungkan konektor dengan colokan yang tepat pada motherboard. Periksa apakah LED sudah tersambung secara terpisah bila sistem menyediakan sambungan yang berbeda.
  • LED hard drive
LED ini tersedia baik dalam model 2 pin maupun 4 pin. Kadang-kadang, hanya 2 pin dari 4 pin plug yang benar-benar tersambung. Baca buku panduan untuk prosedur pemasangan.

Pengunci dan speaker merupakan dua kabel pengantar penting lainnya dan biasanya disambungkan bersamaan dengan LED. Kesemuanya menggunakan sekelompok konektor dan colokan kecil yang memerlukan perhatian yang sama untuk pemasangannya.
  • Keylock switch (switch pengunci)
switch/tuas pengunci umum terdapat pada sistem yang lebih lama. Terutama digunakan untuk menghindarkan orang yang tidak berkepentingan untuk melakukan booting pada komputer dan merubah seting BIOS. Jarang terdapat pada sistem yang lebih baru. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, kebanyakan AT ataupun sistem yang lebih lama menggabungkan tuas pengunci dengan lampu LED menjadi satu dalam colok ber-pin 5. Pastikan untuk membaca panduan motherboard untuk instruksi yang lebih lanjut mengenai cara menyambungkan switch/tuas pengunci.
  • PC speaker (Speaker PC)
Kebanyakan case komputer memiliki 4 colokan kabel. Pasang kabel speaker ke dalam colokan yang tepat dan pastikan terpasang pada pin 1 dan 4.


Informasi tambahan mengenai cara menyambungkan peralatan LED, pengunci, dan speaker PC dapat dibaca pada buku panduan user. Karena LED menggunakan konektor yang sangat kecil, kadangkala terjadi kesalahan pada satu atau dua hubungan. Bila salah menggunakan konektor, LED tidak akan menyala ketika komputer dinyalakan. Matikan sistem dan pindahkan konektor di antara colokan yang berbeda hingga semua LED menyala. Catat bahwa LED sensitif terhadap kutub, dan konektor mungkin harus diputar jika mereka tetap tidak menyala. Gambar dibawah ini memperlihatkan sebuah HP Vectra yang memiliki aktivitas hard drive dan LED power, serta pengunci.

Gambar 69. LED Power

Menghubungkan kabel power supply menuju motherboard
Setelah berhasil memasang motherboard pada case komputer, lanjutkan dengan memasang kabel power supply yang tepat. Proses ini cukup mudah pada ATX karena hanya memiliki satu konektor dan juga berkunci sehingga hanya pas pada satu cara. Hati-hati dengan model sistem AT yang lebih lama karena memiliki dua kabel berbeda namun tampak mirip yang harus dipasang dengan cara tertentu.
Berikut adalah beberapa langkah untuk menghubungkan kabel power supply dengan motherboard:
Langkah 1
Pada sistem AT, pertama-tama letakkan dua kabel penting (lead) dari power supply yang berlabel P8 dan P9.
Langkah 2
Tempatkan konektor listrik 12 pin yang besar pada motherboard. Biasanya dapat terdapat pada bagian belakang konektor keyboard.
Langkah 3
Hubungkan kabel konektor hitam P8 dan P9 pada konektor listrik 12-pin.

Perhatian: pastikan kabel hitam berada di bagian tengah, di sebelah kanan masing-masing. Bila konfigurasi ini dibalik, motherboard akan rusak ketika dinyalakan. Tekanan mungkin dibutuhkan untuk memasukkan konektor. Pada sistem ATX, ada satu konektor 20 pin yang besar (P1) yang memiliki kunci dan mudah dipasang.
                                                                    
Memasang floppy drive ke dalam case
Langkah-langkah proses pemasangan floppy drive dapat digunakan baik untuk drive berukuran 3.5 in maupun 5.25 in. Sebelum memulai pastikan kabel floppy dan kabel listrik cukup panjang untuk menjangkau drive.Periksa drive telah diletakkan dengan posisi sebelah kanan lebih tinggi atau nantinya tidak akan bekerja.
Langkah 1
Pilih bay drive yang akan digunakan untuk floppy drive. Lepaskan lempeng penutupnya untuk penggunaan nantinya. Bay yang bisa digunakan adalah bay dengan ukuran 3.5 in dan 5.25 in. Pastikan telah memilih bay yang tepat untuk pemasangan floppy drive. Untuk memasang drive 3.5 in ke dalam bay 5.25 in, dapat menggunakan rak tambahan/siku-siku (bracket) khusus yang umumnya telah tersedia bersama dengan floppy drive.
Langkah 2
Tanpa memasang kabel apapun, masukkan drive ke dalam bay, dan pastikan posisinya tepat.
Langkah 3
Pilih sekrup dengan ukuran yang tepat atau gunakan yang telah tersedia bersama dengan drive. Bila menggunakan siku-siku sebagai penyangga drive, gunakan sekrup untuk menyatukan drive pada bay. Pertama, kencangkan sekrup dengan tangan, kemudian gunakan obeng. Pastikan sekrup tidak terlalu kencang, dan hati-hati untuk tidak melebihi galur atau sekrup menjadi gundul.
Langkah 4
Pasang kabel listrik dan pita (ribbon) pada drive. Bila drive lain akan dipasang, langkah ini bisa dilewati. Bila ini dilakukan, maka akan tersedia cukup ruang untuk bermanuver di dalam case, terutama bila tidak memiliki bay drive yang dapat dipindah-pindahkan. Kabel drive dan listrik dapat disambung setelah semua drive telah dipasang.
Langkah 5
Periksa pekerjaan

Tip Pengujian: Ketahui komponen apa saja yang menyusun floppy drive A atau B dan bagaimana caranya mengeset agar drive dapat berfungsi baik sebagai master ataupun slave.

Memasang hard drive dan CD-ROM ke dalam case
Bagian ini akan menjelaskan bagaimana cara memasang hard drive dan CD-ROM ke dalam case.
Sebelum memulainya, pastikan bahwa kabel interface dapat menjangkau drive pada posisi yang akan digunakan. Untuk drive IDE/ATA, panjang kabelnya terbatas hingga 45.7 cm (18 inc) atau kadang kurang. Juga pastikan bahwa kabel listrik dapat mencapai drive dari power supply. Jangan memasang drive dengan bagian atas di bawah atau terbalik. Pastikan label drive berada di bagian atas dan papan sirkuit di bagian bawah.

Seting Jumper Master/Slave
Hard drive atau CD-ROM yang dimaksudkan baik sebagai master ataupun slave dapat dilakukan dengan mengatur jumper. Satu-satunya pengecualian adalah bila drive diset sebagai “cable select” dan baik sistem maupun kabel ribbon (pita) mendukung cable select. Dalam hal ini, master dan slave ditentukan oleh posisi pada kabel data ribbon (pita). Tergantung pada bagaimana sistem mengatur kabel, jalur pilihan pada kabel ribbon menentukan dimanakah master dan slave harus dipasang. Baca buku panduan sistem untuk informasi yang lebih rinci. Pengertian ini hanya berlaku pada kondisi dimana kedua drive terpasang pada jalur IDE yang sama, dimana CD-ROM diset sebagai slave. Untuk penampilan yang lebih baik, selalu pasang drive pada jalur yang berbeda. Hard drive harus terpasang pada jalur IDE primer sebagai master primer dan CD-ROM pada jalur IDE kedua sebagai master sekunder.

Akan lebih mudah mengkonfigurasi drive-drive sebelum dipasang kedalam case komputer karena pengaturan jumper membutuhkan ruangan yang lebih luas. Sebelum mengeset jumper, tentukan tipe dan jumlah drive yang akan diinstal. Disini diasumsikan bahwa ada dua IDE driver. Seting jumper seringkali tercetak pada bagian atas drive itu sendiri. Jika tidak, baca manual. Bagaimanapun keadaannya, gunakan catut berujung jarum atau penjepit untuk mengatur jumper. Selalu simpan jumper cadangan bilamana dibutuhkan suatu saat nanti dengan menggantungkannya pada satu pin.
Menggantungkan jumper pada satu pin dapat dianggap tidak ada jumper, yaitu, tidak ada konfigurasi sirkuit yang terpilih. Hal ini dikenal sebagai “parking” (memarkir) jumper. Gambar dibawah ini menggambarkan beberapa macam seting jumper pada drive IDE.

Gambar 70. IDE

Pada sistem dasar yang hanya memiliki satu hard drive, set jumper sebagai “master”. Beberapa driver memiliki seting lain yang disebut “single” (tunggal). Seting ini pada dasarnya menyatakan bahwa drive tersebut adalah satu-satunya pada saluran IDE tersebut dan bertugas sama seperi master. Disarankan untuk menggunakan seting ini, bila ada, pada satu sistem dengan satu hard drive. CD-ROM juga mudah untuk dikonfigurasi. Tetapi, jumper mungkin diletakkan pada tempat yang berbeda untuk tiap drive dan mungkin memiliki label yang berbeda. Atur CD-ROM sebagai “master” bila hanya terdapat satu drive yang tersambung pada saluran IDE kedua.

Memasang Hard Drive
Secara teknis, hard drive dapat dimasukkan pada bay manapun pada case komputer. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
  • Hard drive, terutama tipe baru dengan kecepatan 7200-rpm dan 10,000-rpm dapat menghasilkan banyak panas. Oleh karena itu, pastikan bahwa drive ini terletak sejauh mungkin dari hardware yang lain.
  • Bila dianggap perlu dapat dipasang pendingin drive, pastikan bahwa ada ruangan yang cukup.
  • Tempatkan hard drive sejauh mungkin dari power supply. Case yang didesain dengan buruk mungkin membuat ruangan di bagian bawah power supply untuk meletakkan hard drive. Tempat ini bukan posisi yang baik bagi hard drive. Power supply bekerja seperti magnet sehingga dapat merusak data.
  • Terakhir, coba untuk meletakkan hard drive sedekat mungkin dengan bagian depan case. Yaitu mengambil keuntungan dari efek pendinginan aliran udara yang dibawa menuju case melalui bagian depan oleh sistem kipas pendingin.

Berikut adalah beberapa saran umum dalam pemasangan hard drive:
Langkah 1
Atur jumper hard drive sebagai master, seperti disebutkan sebelumnya.
Langkah 2
Geser drive pada kisi-kisi drive yang dipilih pada case. Ingat bahwa penutup pada tempat ini tidak perlu dilepaskan. Case ATX modern umumnya menyediakan bay hard drive tanpa penutup. Apabila drive tersebut lebih kecil daripada bay, tambahkan kisi-kisi atau siku-siku untuk membuatnya pas.
Langkah 3
Sekrup yang ukurannya tepat atau yang terdapat pada kemasan drive. Sekrup drive pada tempatnya, pastikan untuk tidak memaksa. Kencangkan sekrup pertama-tama dengan tangan kemudian dengan obeng.
Langkah 4
Pasang kabel ribbon dan kabel listrik pada hard drive, dengan cara yang sama dengan floppy drive. Bagaimana cara menghubungkan kabel ribbon akan dibahas pada bagian yang berikutnya.




Memasang CD-ROM dan DVD
Pemasangan CD-ROM dan DVD player serupa dengan pemasangan hard drive. Untuk CD-ROM, lepaskan penutup bay drive terlebih dahulu. Lalu pasang jumper CD-ROM pada posisi master apabila akan dipasang pada saluran IDE kedua. Kemudian dorong drive ke dalam bay dari bagian depan, pastikan drive muncul pada panel depan, kemudian sekrup pada posisi tersebut. Prosedur yang sama juga digunakan untuk memasang DVD player.

Catatan:
Jangan mengencangkan sekrup sampai kabel pada drive dipasang.

Pada beberapa case komputer, terutama pada mini tower, agak sulit dalam mengerjakan bagian belakang CD-ROM terutama karena karena keberadaan power supply.

Aturan dalam Kisi-kisi Drive
Seperti juga hard drive, bentuk pemasangan CD-ROM dan DVD tergantung pada desain case atau tipenya. Beberapa case memiliki kisi-kisi drive untuk mempermudah pemasangan hardware. Cukup sekrup kisi-kisi drive pada arah yang benar pada tiap sisi CD-ROM. Kemudian dorong CD-ROM ke dalam case komputer dari bagian depan, gunakan kisi-kisi sebagai panduan hingga terkunci pada tempatnya. Gunakan prosedur yang sama untuk memasang DVD player. Kisi-kisi drive mempermudah instalasi hardware.

Menghubungkan flopply drive, hard drive, CD-ROM, dan DVD pada sistem
Floppy drive, hard drive, CD-ROM, dan DVD player berhubungan dengan bagian sistem yang lain menggunakan kabel ribbon. Bagian ini akan membicarakan tipe-tipe kabel ribbon yang digunakan juga bagaimana cara menyambungnya dengan berbagai drive.





Menggolongkan Kabel Ribbon
Kabel ribbon secara luas digunakan untuk menghubungkan periferal seperti floppy drive, dan hard drive di bagian dalam. Kabel ribbon jarang digunakan di luar case sistem. Kabel ini tipis, rata, dan multikonduktor yang harus dipasang secara benar atau komponen tidak akan bekerja.


Kabel Floppy Drive
Pertukaran data floppy drive dengan peralatan motherboard, termasuk mikroprosesor, melalui kabel ribbon 34 pin. Kabel ribbon secara khusus terhubung dari konektor jantan/male 34-pin pada bagian belakang floppy drive menuju konektor jantan/male 34-pin pada motherboard. Steker kabel, konektor drive, dan pengatur floppy terkunci pada arah yang tepat. Biasanya, sebuah garis merah pada tepi kabel menunjukkan pin 1 seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Gambar 71. Kabel Floppy Drive

Luruskan tepi bergaris merah dengan pin 1 pada permukaan konektor drive atau pengatur drive memastikan lurusan (alignment) yang tepat.

PERHATIAN:
Pin 1 pada sebagian besar konektor data floppy umumnya terdapat bersebelahan dengan konektor listrik. Namun, floppy drive dari pabrik yang berbeda mungkin memilki konektor data dengan posisi yang terbalik sehingga pin 1 dan kabel merah pada kabel ribbon mengarah menjauhi konektor listrik. Dan juga, beberapa floppy disk drive tidak jelas menandai mana yang merupakan pin 1 pada konektor data. Pada kondisi seperti ini, kabel yang pemasangannya salah akan terlihat jelas ketika power dinyalakan karena lampu LED floppy drive tiba-tiba menyala dan terus menyala.

Versi BIOS sistem yang kini ada dapat mendukung hingga dua floppy drive pada satu pengatur melalui pengaturan rantai kabel daisy. Kabel terjepit keluar pada pin 10 hingga 16 bersilang pada posisi antara konektor drive tengah dan dengan konektor drive ujung. Ini menghasilkan lilitan yang memutar konfigurasi pemilihan drive (Drive Select/DS) pada drive yang terpasang pada bagian ujung konektor kabel ribbon. Lilitan tersebut terdiri atas 7 kabel data. Fitur ini disebut cable select, secara otomatis mengkonfigurasi drive pada konektor tengah sebagai Drive B dan drive pada bagian akhir konektor sebagai Drive A. Hal ini mempermudah pemasangan dan konfigurasi floppy drive.

Kabel HDD dan CD-ROM
Pertukaran sinyal data hard drive, CD-ROM dan DVD player dengan pengatur pada satu motherboard dilakukan oleh satu kabel rata ribbon, seperti halnya floppy drive. Kabel ribbon terjepit keluar dan lebar kabel tergantung pada tipe interface. Pada pelatihan ini, menggunakan interface IDE. Kabel ribbon yang digunakan pada buku ini secara fisik mirip dengan kabel floppy yang dijelaskan di atas namun lebih lebar seperti diperlihatkan pada gambar dibawah ini.

Gambar 72. Kabel HDD dan CD-ROM

Pin 1 juga ditandai oleh tepi merah. Namun, kabel IDE secara khusus memiliki 40 pin dan hanya bisa memiliki dua alat terpasang seperti juga kabel floppy. Meskipun pada case ini, satu alat harus diset sebagai master dan yang lain sebagai slave menggunakan jumper. Kabel kedua disebut IDE 2, juga hanya bisa memiliki satu master dan satu slave. Konektor kabel dan pencolok, seperti pada kabel floppy, berkunci untuk pemasangan yang tepat.
Setelah terbiasa dengan kabel ribbon, komponen ini kini bisa dihubungkan dengan sistem board.

Menghubungkan Floppy Drive
Langkah-langkah berikut menjelaskan bagaimana cara mengubungkan floppy drive dengan motherboard.
Langkah 1
Identifikasi kabel ribbon yang sesuai dengan floppy drive. Kabel ini memiliki tujuh kabel yang terbelit pada salah satu sisi dan lebih sempit, 34-pin, dibandingkan dengan kabel ribbon IDE 40-pin.
Langkah 2
Identifikasi pin 1, sisi merah pada kabel, dan luruskan dengan pin 1 pada bagian belakang drive. Tekan dengan lembut kabel konektor unit hingga masuk sepenuhnya. Pada kebanyakan case, konektor ini berkunci. Jika ada sedikit hambatan ketika kabel dipasang, coba periksa kembali posisi pin 1. Karena drive ini dipasang sebagai drive A, pastikan menggunakan konektor setelah lilitan kabel.
Langkah 3
Kenali pengatur floppy pada papan sistem dengan berdasar panduan motherboard. Pasang konektor pada ujung jauh kabel ribbon pada kontroler floppy pada papan. Pastikan pin 1 segaris dengan kabel dan konektor interface kontroler.
Langkah 4
Periksa pekerjaan, pastikan tidak ada pin yang bengkok atau berpindah posisi.

Bila pin 1 secara tidak sengaja terbalik, drive tidak akan bekerja dan lampu drive akan tetap menyala sampai diperbaiki.




Menyambung Hard Drive, CD-ROM dan DVD
Langkah berikut akan menjelaskan mengenai cara menghubungkan hard drive , CD-ROM, dan DVE player menuju motherboard.
Langkah 1
Identifikasi dua kabel ribbon IDE 40-pin yang akan tersambung dengan hard drive dan CD-ROM. Kabel ini lebih lebar daripada kabel floppy dan tidak memiliki lilitan pada salah satu ujungnya.

Langkah 2
Pasang satu ujung dengan kabel konektor pada bagian belakang konektor hard drive dan satu ujung kabel kedua dengan bagian belakang CD-ROM. CD-ROM mungkin harus digeser keluar beberapa inci untuk keperluan ini. Kedua kabel konektor berkunci. Pastikan pin 1 dengan tepat segaris pada kabel dan konektor drive. Ujung kabel dengan jarak yang lebih panjang umumnya dihubungkan dengan motherboard.

Langkah 3
Pasang ujung lain yang bebas pada kabel hard drive pada pengatur IDE no.1, IDE primer, pada motherboard. Pasang ujung kabel CD-ROM pada pengatur IDE no.2, IDE sekunder, pada motherboard. Pastikan pin 1 tiap kabel segaris dengan pin 1 untuk tiap interface pengatur yang dimaksud. Pemasangan hard drive dan CD-ROM pada sambungan IDE yang berbeda dapat meningkatkan performa.

CATATAN:
Pin 1 untuk kedua hard drive dan drive CD-ROM biasanya terletak pada sisi yang paling dekat dengan konektor listrik. Pin 1 mungkin dilabeli pada bagian belakang hard drive. Sebaliknya, pin 1 pada motherboard mungkin tidak memiliki tanda, untuk itu pastikan melalui buku manual. Kabel audio drive CD-ROM dapat dibiarkan tidak terhubung sampai sound card dipasang.

Langkah 4
Periksa pekerjaan, pastikan semua kabel konektor telah diposisikan dengan tepat, tidak ada pin yang salah tempat, dan semua pin 1 sejajar.

Bila kabel hard drive terbalik, mungkin akan terjadi kesalahan ganjil yang membuat drive baru tampak rusak. Bila ini terjadi, lepas kabel hard drive dan pasang ulang.

Menghubungkan kabel listrik pada floppy drive, hard drive, dan CD-ROM
Konektor kabel drive lebih kecil dari power supply yang menyediakan sumber tenaga bagi floppy drive, hard drive, CD-ROM, dan DVD player. Kabel konektor memiliki colokan female 4 pin yang akan tersambung dengan konektor 4 pin pada bagian belakang tiap drive. Pin keluar (pin-out) atau skema kabel memiliki kode warna untuk identifikasi voltase kabel yang tepat.

Kebutuhan Voltase Sumber Daya
Dua voltase sumber daya dibutuhkan untuk menjalankan drive tersebut. Papan sirkuit dan chip logis yang digunakan setiap drive didesain untuk menerima daya sebesar+5v. Motor drive menggunkaan daya sebesar +12v,terlihat seperti gambar dibawah ini.

Gambar 73. Kebutuhan Voltase Sumber Daya

Menghubungkan Drive
Konektor memiliki kunci yang hanya bisa dimasuki dalam satu arah. Ini mempermudah pemasangan kabel listrik untuk drive. Periksa konektor yang tepat yang akan menjadi penghubung pada drive yang dimaksud, sebagaimana dijelaskan berikut ini:


  • Floppy drive
Identifikasi konektor yang tepat yang terdapat pada drive 3.5 in. Konektor ini umumnya berupa konektor yang paling kecil keluar dari power supply. Tekan konektor dengan hati-hati. Untuk menguatkan hubungan jangan menggoyang ke depan dan belakang.
  • Hard drive, CD-ROM, DVD
Kenali konektor listrik yang digunakan untuk drive ini. Yaitu yang lebih besar daripada yang dibutuhkan untuk floppy, dan kadangkala tertulis P1, P2, P3, dan seterusnya, pada colokan tersebut. Colokan ini lebih sulit untuk ditekan, jadi goyang ke depan dan belakang bila dirasa perlu agar dapat terkunci pada tempatnya.

Selesai deh Cara Memasang Motherboard ke dalam Casing. Semoga bermanfaat yah. Terima kasih.

0 comments:

Posting Komentar

 
TEKNIK KOMPUTER JARINGAN © 2014. All Rights Reserved. Design by Dharma Sastra
Top